Rabu, 03 Februari 2016

PROPOSAL HARI RAYA NYEPI

PROPOSAL KEGIATAN PERAYAAN

HARI NYEPI TAHUN ŚAKA 1938 (2016 M)

I. NAMA KEGIATAN

Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 (2016 M)

II. THEMA

Dengan  Semangat  Hari  Raya  Nyepi  Tahun  Ṡaka  1938  Umat  Hindu

Hamehayu Hayuning Bhawono (menjaga dan membangun keharmonisan kehidupan serta kedamaian jagat)

III. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN

Memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938 Desa Sidorahayu Losari Kec. Wagir Kab Malang.

IV. DASAR PEMIKIRAN PELAKSANAAN
1.    Sejak jaman dahulu kala umat Hindu menghormati hari-hari keagamaan sebagai perayaan yang dipersembahkan kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan). Persembahan yang dibuat tidak lepas dari sistem upacara. Sistem upacara ini melambangkan dan melaksanakan konsep yang terkandung dalam sradha umat Hindu. Begitu juga dengan perayaan Nyepi, berdasar Lontar Sundarigama dan
Sanghyang Aji Swamandala, bahwa perayaan tahun baru Śaka dirayakan dengan Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada setiap penanggal apisan ( tanggal satu ) sasih Kedasa. Menurut perhitungan tahun masehi Hari Raya Nyepi biasanya jatuh pada bulan Maret atau awal bulan April setiap tahunnya.

2.    Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi, diawali dengan upacara Melasti kemudian upacara Tawur Kesanga, dilanjutkan dengan Bratha Penyepian, Ngembak Geni dan diakhiri dengan Dharma Santi.Indonesia adalah negara-bangsa yang dianugerahi Tuhan dengan sebuah kekayaan yang luar biasa; yakni: ke-bhineka-an. Hal itu terekspresikan dengan keragaman budaya, agama, ras-suku bangsa, etnis dan aliran. Negara ini juga dikaruniai oleh Tuhan dengan sumber daya alam yang melimpah, alam yang ramah serta nenek moyang kita mewariskan seni dan budaya tiada tara jumlah dan variasinya membentang dari Sabang hingga Merauke. Jumlah penduduk Indonesia terbesar ke V di dunia, dan menurut para ahli bangsa Indonesia memiliki bakat seni yang besar, memiliki karakter tenggang rasa yang tinggi.

3.    Semua potensi ini tidak akan berarti jika manusianya yang memegang peran untuk menentukan semuanya itu tidak memiliki hubungan yang baik satu dengan lainnya karena mempertajam perbedaan dan pertentangan, tidak menghargai satu sama lainnya. Bahkan, dalam era reformasi yang telah berjalan satu dasa warsa saat ini, hubungan antar manusia semakin rentan, hubungan antar kelompok, antar agama terasa semakin rapuh. Kerapuhan dalam hubungan antar kelompok itu tentu saja bertolak belakang dengan cita-cita yang diidamkan oleh pendiri bangsa dan negara ini yakni suatu negara yang adil makmur dan tata tentram kerta raharja.

4.    Beranjak dari pengamatan problematika bangsa tersebut, panitia Nyepi Tahun Śaka 1938 atau Maret 2016 berkeinginan mengambil momentum perayaan Nyepi, untuk menjaga dan membangun keharmonisan kehidupan serta kedamaian jagat. Selain melaksanakan perayaan Nyepi sesuai dengan ritual yang telah menjadi tradisi, Panitia Nyepi Tahun Śaka 1938 juga mengunakan pendekatan budaya dalam konteks membangun keharmonisan kehidupan serta kedamaian jagat sehingga dibutuhkan keterlibatan para pelaku seni dan budaya.



V.  MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN

Maksud dan Tujuan Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 adalah:


a.    Tetap melestarikan dan melaksanakan petunjuk-petunjuk sastra-sastra suci agama Hindu sebagai tuntunan dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari.
b.    Melalui Upacara Ritual Keagamaan pada setiap rangkaiannya (Melasti, upacara Tawur Kesanga, Bratha Penyepian, Ngembak Geni dan Dharma Santi) Umat Hindu Malang, memohon kehadapan Hyang Widhi/ Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat dan bangsa serta negara Indonesia segera dibebaskan dari segala cobaan dan bencana. Kepada kita khususnya umat Hindu dan seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia, supaya diberikan kesadaran dan pencerahan untuk kembali kepada kesucian hidup agar dapat melaksanakan dan menegakkan dharma dengan sebaik-baiknya, serta bertekad membangun persaudaraan sejati.

c.    Memaknai Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 (tahun 2016 M) sebagai momentum membangun kesadaran baru untuk membangun persaudaraan di tengah perbedaan menuju perdamaian.
d.    Menunjang perkembangan budaya dan pariwisata di Malang dengan memperkokoh semangat  sebagai miniatur semangat Ke-Bhineka-Tunggal-Ikaan.
e.    Menumbuhkan inspirasi untuk penggalian dan pengembangan seni budaya Nusantara dan kepariwisataan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

VI. RENCANA KEGIATAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu:

A.   Kegiatan Inti Keagamaan

Kegiatan Keagamaan meliputi:

1.    Matur Piuning: yang di ikuti seluruh umat hindu dusun Losari Sidorahyu Wagir Kab. Malang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memohon kehadapan Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa agar segenap panitia dan kegiatan yang direncanakan selalu mendapat waranugraha sehingga bisa terlaksana dengan lancar sesuai rencana.

2.    Mendak/nunas Tirta: diadakan di Pantai Balekambang - Tuk Pitu oleh segenap Panitia.
3.    Dharma Tula: Merupakan kegiatan pembinaan rochani berupa Dharma Wacana (ceramah keagamaan) yang disampaikan oleh seorang Dharma
Duta kepada umat Hindu. Kegiatan ini diselenggarakan di sejumlah pura yang ada di lingkungan wilayah Wagir, wilayah Kabupaten Malang,bertepatan dengan saat persembahyangan.
4.    Upacara Melasti (labuhan Suci): Merupakan upacara yang mempunyai makna untuk membersihkan alat-alat upacara (pratima) dan diri sendiri secara lahir dan bathin serta untuk mengambil air suci dari laut/samudra. Upacara Melasti (Labuhan Suci) dilaksanakan di Pantai Balekambang
5.    Upacara Bhuta Yadnya (Tawur Kesanga): Upacara Tawur Kesanga dengan tingkatan Pecaruan Panca Kelud mempunyai makna untuk menyelaraskan atau mengharmoniskan alam semesta beserta seluruh isinya. Upacara ini akan diselenggarakan pada hari Selasa Tgl 8 Maret 2016
Bertempat di desa Sukodadi Jamuran sampai ke desa Sidorahayu Losari yang akan diikuti oleh umat Hindu.acara ini diselenggarakan upacara Tawur Kesanga (Mecaru) dan selanjutnya diikuti dengan upacara Pengerupukan di setiap Pura. Pada upacara tawur kesanga ini, di samping upacara ritual keagamaan, biasanya juga diisi dengan kegiatan budaya berupa tari-tarian seperti: Tarian Ogoh-ogoh dan atraksi lainnya.
6.    Upacara Puncak (Nyepi)

Sebagai puncak acara pada Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 umat Hindu melaksanakan Berata Penyepian meliputi: tidak menyalakan api (Amati geni), tidak melaksanakan aktifitas kerja (Amati Karya), tidak bepergian (Amati lelungan), dan tidak mendengarkan atau membunyikan bunyi-bunyian atau hiburan (Amati Lelanguan) yang berlangsung pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016. Upacara ini dilaksanakan di Pura atau di tempat tinggal masing-masing. Selama kurun waktu 24 jam tersebut semua umat Hindu wajib menjalankan renungan suci dan melaksanakan instrospeksi diri terhadap kehidupan di masa lalu dan memantapkan tekad mencapai keseimbangan jiwa dan menegakkan dharma dalam menyongsong kehidupan di masa-masa yang akan datang.

7.    Ngembak Geni

Upacara ini mempunyai makna Umat Hindu mulai memasuki tahun baru Śaka

1938 dengan kehidupan lahir dan bathin yang suci. Pada upacara ngembak geni ini umat Hindu di daerah Wagir melaksanakan persembahyangan bersama di pura masing-masing dan selanjutnya di Candi Badut Tidar Malang.
8.    Dharma Santi
Kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir perayaan Hari Raya Nyepi Śaka 1938, sebagai wahana saling maaf memaafkan. Acara ini akan mengundang penDharma Wacana dari luar Kab.Malang. Kegiatan akan direncanakan akan dilaksanakan di Desa Sidorahayu Losari yang menampung sekitar 2000 Umat Hindu

B.   Kegiatan Bidang Kemasyarakatan

Kegiatan dalam bidang kemasyarakatan ditekankan kepada tiga kegiatan utama yang berkaitan dengan peningkatan Pendidikan dan Persaudaraan, peningkatkan Produksi dan Rsi Yadnya yang dapat diuraikan menjadi beberapa sub kegiatan

1.    Lomba penjor dan lomba seni sebagai wahana meningkatkan pemahaman keagamaan untuk anak-anak yang akan diadakan bertempat di Desa Sidorahayu Losari Kec Wagir Kab Malang.
2.    Tari-tarian
3.    Darma Wacana

C.   Kegiatan Seni Budaya dan Spiritual

Kegiatan  yang dirancang adalah sarasehan lintas agama dan keyakinan untuk

dapat saling mengerti satu sama lainnya. Rangkaian kegiatan adalah sebagai berikut.
.Dharma Śanti. Kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir perayaan Hari Raya Nyepi Śaka 1933, sebagai wahana saling maaf memaafkan. Acara ini akan mengundang pen
Dharma Wacana dari luar Propinsi DIY. Kegiatan akan direncanakan akan dilaksanakan di Gedung/Pendopo seperti: Pendopo Kepatihan Kantor Gubernur Propinsi DIY atau Gedung JEC atau Gedung Pertemuan lain yang menampung sekitar 2000 Umat Hindu,
Pelaksanaan direncanakan tanggal 12 Maret 2011.
DAMPAK KEGIATAN

Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif kepada beberapa pihak antara lain:

1.    Malang dapat meningkatkan kualitas pariwisatanya karena ada kegiatan kesenian dan spiritual relatif baru berhubungan dengan perayaan Hari Raya Keagamaan.
2.    Umat Hindu ikut berpartisipasi dalam pengembangan kepariwisataan di Malang dan menjaga suasana kondusif untuk meningkatkan persaudaran dalam perbedaan melalui kegiatan seni budaya dan spiritual.
3.    Hubungan antar umat beragama meningkat kualitasnya karena pemupukan saling mengerti dan percaya melalui kegiatan seni lintas agama dan sarasehan.
4.    Melalui penggalangan dana Umat Hindu dapat mengembangkan program kemanusiaan untuk menolong Umat Hindu dan lainnya yang kurang beruntung kehidupannya.
5.    Kegiatan Nyepi berdampak positif tidak saja secara vertikal tetapi juga positif

secara horizontal sehingga dapat mewujudkan cita-cita Tri Hita Karana.

VII. PENYELENGGARAAN KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Panitia Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Khusus untuk kegiatan seni budaya dan spiritual pelaksanaannya dilakukan oleh Seksi Kesenian, Seksi Dharma Shanti Panitia Nyepi
Tahun Śaka 1938 Maret 2016 Masehi dan diberikan mandat penuh oleh panitia inti untuk membentuk sub-seksi masing-masing guna memperlancar kegiatan.


DANA KEGIATAN

Seluruh dana yang diperlukan untuk kegiatan tersebut di atas direncanakan didapatkan dari:

1.    Dana punia dari kegiatan sarasehan yang diadakan setiap minggu sekali oleh Bapak-bapak di Desa Sidorahayu Dusun Losari Kec. Wagir berupa uang tunai ataupun dana punia lainnya.
2.    Dana punia dari para Muda-mudi Desa Losari.
3.    Dana punia dari kegiatan sarasehan yang diadakan setiap minggu sekali oleh Ibu-ibu di Desa Sidorahayu Dusun Losari Kec. Wagir berupa uang tunai ataupun dana punia lainnya.
4.    Donatur dan dana punia umat.

IX. LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum tercantum dalam proposal ini akan diatur kemudian

X. PENUTUP

Demikian proposal Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 ini dibuat guna memberi gambaran mengenai rangkaian upacara hari Raya Nyepi tahun Śaka 1938 dan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan oleh panitia.
Kerja sama dan partisipasi serta dukungan tulus ikhlas dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi dapat terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan yang tersebut di atas.





Akhirnya pihak panitia berharap, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Atas segala kekurangan yang ada, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan terima kasih atas segala partisipasi dan dukungannya.


Malang, 23 Januari 2016





Hormat kami,


Ketua Umum,                                                                                                     Sekretaris Umum,





                           






Mengetahui,
Parisada Hindu Dharma Indonesia








 









Lampiran 1


SUSUNAN PANITIA HARI RAYA NYEPI TAHUN BARU SAKA 1938 ( 2016 M)
Desa Sidorahayu Dusun Losari Kec. Wagir Kab. Malang

Pelindung
:
1.




2.







Penasehat
:
1.



2.












Ketuan Umum


:

Ketua I
:


:

Sekretaris umum
:

Sekretaris I
:


:

Staf Sekretaris
:







Bendahara
:






















Nomor                         : 01/PDG/III/2016
Lampiran                     :1 bendel proposal Kegiatan Nyepi
Hal                              :Permohonan dana Donatur

Kepada
Yth.Bapak/Ibu Donatur
Di
Tempat


Om Swastyastu,
Atas asungkerta waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kami umat Hindu Desa Losari berniat mengadakan
Upacara rangkaian hari Raya Nyepi. Berkaitan dengan kegiatan yang kami jelaskan dalam lampiran dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kerelaan dari Bapak/Ibu untuk turut berpartisipasi membatu kami demi terselenggaranya acara tersebut.

Adapun kegiatan Upacara Hari raya Nyepi beserta urutan-urutannya kami lampirkan dihalaman berikutnya.
Maka dalam rangka pencarian dana bagi terlaksananya kegiatan sudah kami lampirkan, kami Mohon kerja sama dari Bapak/Ibu dalam bentuk antara lain:

1.      Sumbangan langsung (uang tunai)
2.      Sumbangan berupa barang
3.      Sumbangan berupa akomodasi
4.      Bantuan berupa perlengkapan panggung/Dekorasi/Sound system dan lai-lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Untuk lebih jelasnya mengenai rencana kegiatan kami ini, bersama surat ini pula kami sertakan proposal kegiatan keagamaan.

Demikian surat kami atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan Banyak terima kasih.
Om Shanti,Shanti,Shanti Om

Malang, 23 Januari 2016

Ketua Panitia                                             Bendahara                            PHDI Dusun Losari




                                                                                                                                                           
 




      Mengetahui,

       Kepala Desa Sidorahayu



                                                                       

 




















LAMPIRAN II

RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN

HARI RAYA NYEPI TAHUN ŚAKA 1938



Disusun berdasarkan kebutuhan biaya dari masing-masing seksi sebagai berikut:


1.       Seksi Yadnya/Upacara                        :            Rp.  5.000.000,’
2.       Seksi Konsumsi                                 :           Rp. 4.500.000,’
3.       Seksi Perlengkapan/Tempat             :           Rp. 5.000.000,’
4.       Seksi Keamanan                               :           Rp.    300.000,’
5.       Seksi Transportasi                            :           Rp.  2.000.000,’
6.       Seksi Kesenian                                 :           Rp.  1.500.000,’
7.       Seksi Acara                                       :           Rp.  2.000.000,’
                                                                                                                                                                                                                                                                                                             +


                                                                                                    Rp. 20.300.000,’