Selasa, 23 Februari 2016
Rabu, 03 Februari 2016
PROPOSAL HARI RAYA NYEPI
PROPOSAL
KEGIATAN PERAYAAN
HARI
NYEPI TAHUN ŚAKA 1938 (2016 M)
I. NAMA KEGIATAN
Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 (2016
M)
II. THEMA
Dengan
Semangat Hari Raya
Nyepi Tahun Ṡaka
1938 Umat Hindu
Hamehayu Hayuning Bhawono (menjaga dan
membangun keharmonisan kehidupan serta kedamaian jagat)
III. DASAR PELAKSANAAN
KEGIATAN
Memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938 Desa Sidorahayu Losari Kec.
Wagir Kab Malang.
IV. DASAR PEMIKIRAN
PELAKSANAAN
1. Sejak jaman dahulu kala
umat Hindu menghormati hari-hari keagamaan sebagai perayaan yang dipersembahkan
kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan). Persembahan yang dibuat tidak lepas dari
sistem upacara. Sistem upacara ini melambangkan dan melaksanakan konsep yang
terkandung dalam sradha umat Hindu. Begitu juga dengan perayaan Nyepi, berdasar
Lontar Sundarigama dan
Sanghyang Aji Swamandala, bahwa perayaan tahun baru Śaka dirayakan dengan Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada setiap penanggal apisan (
tanggal satu ) sasih Kedasa. Menurut perhitungan tahun masehi Hari Raya Nyepi
biasanya jatuh pada bulan Maret atau awal bulan April setiap tahunnya.
2. Rangkaian Perayaan Hari
Raya Nyepi, diawali dengan upacara Melasti kemudian upacara Tawur Kesanga,
dilanjutkan dengan Bratha Penyepian, Ngembak Geni dan diakhiri dengan Dharma
Santi.Indonesia adalah negara-bangsa yang dianugerahi Tuhan dengan sebuah
kekayaan yang luar biasa; yakni: ke-bhineka-an. Hal itu terekspresikan dengan
keragaman budaya, agama, ras-suku bangsa, etnis dan aliran. Negara ini juga
dikaruniai oleh Tuhan dengan sumber daya alam yang melimpah, alam yang ramah
serta nenek moyang kita mewariskan seni dan budaya tiada tara jumlah dan
variasinya membentang dari Sabang hingga Merauke. Jumlah penduduk Indonesia terbesar
ke V di dunia, dan menurut para ahli bangsa Indonesia memiliki bakat seni yang
besar, memiliki karakter tenggang rasa yang tinggi.
3. Semua potensi ini tidak
akan berarti jika manusianya yang memegang peran untuk menentukan semuanya itu
tidak memiliki hubungan yang baik satu dengan lainnya karena mempertajam
perbedaan dan pertentangan, tidak menghargai satu sama lainnya. Bahkan, dalam
era reformasi yang telah berjalan satu dasa warsa saat ini, hubungan antar
manusia semakin rentan, hubungan antar kelompok, antar agama terasa semakin
rapuh. Kerapuhan dalam hubungan antar kelompok itu tentu saja bertolak belakang
dengan cita-cita yang diidamkan oleh pendiri bangsa dan negara ini yakni suatu
negara yang adil makmur dan tata tentram kerta raharja.
4. Beranjak dari pengamatan
problematika bangsa tersebut, panitia Nyepi Tahun Śaka 1938 atau Maret 2016
berkeinginan mengambil momentum perayaan Nyepi, untuk menjaga dan membangun keharmonisan kehidupan
serta
kedamaian jagat. Selain melaksanakan
perayaan Nyepi sesuai dengan ritual
yang telah
menjadi tradisi, Panitia Nyepi Tahun Śaka 1938 juga mengunakan pendekatan
budaya dalam konteks membangun keharmonisan
kehidupan
serta kedamaian
jagat sehingga
dibutuhkan keterlibatan para pelaku seni dan budaya.
V. MAKSUD
DAN TUJUAN PELAKSANAAN
Maksud dan Tujuan Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun
Śaka 1938 adalah:
a. Tetap melestarikan dan
melaksanakan petunjuk-petunjuk sastra-sastra suci agama Hindu sebagai tuntunan
dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari.
b. Melalui Upacara Ritual
Keagamaan pada setiap rangkaiannya (Melasti, upacara Tawur Kesanga, Bratha
Penyepian, Ngembak Geni dan Dharma Santi) Umat Hindu Malang, memohon kehadapan
Hyang Widhi/ Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat dan bangsa serta negara
Indonesia segera dibebaskan dari segala cobaan dan bencana. Kepada kita
khususnya umat Hindu dan seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia, supaya
diberikan kesadaran dan pencerahan untuk kembali kepada kesucian hidup agar
dapat melaksanakan dan menegakkan dharma dengan sebaik-baiknya, serta bertekad
membangun persaudaraan sejati.
c. Memaknai Hari Raya Nyepi
Tahun Śaka 1938 (tahun 2016 M) sebagai momentum membangun kesadaran baru untuk
membangun persaudaraan di tengah perbedaan menuju perdamaian.
d. Menunjang perkembangan
budaya dan pariwisata di Malang dengan memperkokoh semangat sebagai miniatur semangat
Ke-Bhineka-Tunggal-Ikaan.
e. Menumbuhkan inspirasi untuk
penggalian dan pengembangan seni budaya Nusantara dan kepariwisataan dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
VI.
RENCANA KEGIATAN
Kegiatan
yang akan dilakukan dalam rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938
dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu:
A.
Kegiatan Inti Keagamaan
Kegiatan Keagamaan meliputi:
1. Matur Piuning: yang di ikuti seluruh umat hindu dusun Losari Sidorahyu Wagir Kab.
Malang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memohon kehadapan Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa agar segenap panitia dan kegiatan yang direncanakan selalu
mendapat waranugraha sehingga bisa terlaksana dengan lancar sesuai rencana.
2.
Mendak/nunas Tirta: diadakan di Pantai
Balekambang - Tuk Pitu oleh segenap Panitia.
3.
Dharma Tula: Merupakan kegiatan
pembinaan rochani berupa Dharma Wacana
(ceramah keagamaan) yang disampaikan oleh seorang Dharma
Duta kepada
umat Hindu. Kegiatan ini diselenggarakan di sejumlah pura yang ada di
lingkungan wilayah Wagir, wilayah Kabupaten Malang,bertepatan dengan saat
persembahyangan.
4.
Upacara Melasti (labuhan
Suci): Merupakan
upacara yang mempunyai makna untuk
membersihkan alat-alat upacara (pratima) dan diri sendiri secara lahir dan
bathin serta untuk mengambil air suci dari laut/samudra. Upacara Melasti
(Labuhan Suci) dilaksanakan di Pantai Balekambang
5.
Upacara Bhuta Yadnya (Tawur
Kesanga):
Upacara Tawur Kesanga dengan tingkatan
Pecaruan Panca Kelud mempunyai makna
untuk menyelaraskan atau mengharmoniskan alam semesta beserta seluruh isinya.
Upacara ini akan diselenggarakan pada hari Selasa
Tgl 8 Maret 2016
Bertempat di
desa Sukodadi Jamuran sampai ke desa Sidorahayu Losari yang akan diikuti oleh
umat Hindu.acara ini diselenggarakan upacara Tawur Kesanga (Mecaru) dan
selanjutnya diikuti dengan upacara Pengerupukan di setiap Pura. Pada upacara
tawur kesanga ini, di samping upacara ritual keagamaan, biasanya juga diisi
dengan kegiatan budaya berupa tari-tarian seperti: Tarian Ogoh-ogoh dan atraksi
lainnya.
6.
Upacara Puncak (Nyepi)
Sebagai puncak
acara pada Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 umat Hindu melaksanakan
Berata Penyepian meliputi: tidak menyalakan api (Amati geni), tidak melaksanakan aktifitas kerja (Amati Karya), tidak bepergian (Amati lelungan), dan tidak mendengarkan
atau membunyikan bunyi-bunyian atau hiburan (Amati Lelanguan) yang berlangsung pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016. Upacara ini dilaksanakan di Pura atau di
tempat tinggal masing-masing. Selama kurun waktu 24 jam tersebut semua umat
Hindu wajib menjalankan renungan suci dan melaksanakan instrospeksi diri
terhadap kehidupan di masa lalu dan memantapkan tekad mencapai keseimbangan jiwa
dan menegakkan dharma dalam menyongsong kehidupan di masa-masa yang akan
datang.
7.
Ngembak Geni
Upacara ini mempunyai makna Umat Hindu mulai
memasuki tahun baru Śaka
1938 dengan
kehidupan lahir dan bathin yang suci. Pada upacara ngembak geni ini umat Hindu
di daerah Wagir melaksanakan persembahyangan bersama di pura masing-masing dan
selanjutnya di Candi Badut Tidar Malang.
8.
Dharma Santi
Kegiatan ini
merupakan rangkaian terakhir perayaan Hari Raya Nyepi Śaka 1938, sebagai wahana saling maaf memaafkan. Acara ini akan
mengundang penDharma Wacana dari luar Kab.Malang. Kegiatan akan direncanakan
akan dilaksanakan di Desa Sidorahayu Losari yang menampung sekitar 2000 Umat
Hindu
B.
Kegiatan Bidang Kemasyarakatan
Kegiatan dalam bidang
kemasyarakatan ditekankan kepada tiga kegiatan utama yang berkaitan dengan
peningkatan Pendidikan dan Persaudaraan, peningkatkan Produksi dan Rsi Yadnya
yang dapat diuraikan menjadi beberapa sub kegiatan
1. Lomba penjor dan lomba seni
sebagai wahana meningkatkan pemahaman keagamaan untuk anak-anak yang akan
diadakan bertempat di Desa Sidorahayu Losari Kec Wagir Kab Malang.
2. Tari-tarian
3. Darma Wacana
C.
Kegiatan Seni Budaya dan Spiritual
Kegiatan
yang dirancang adalah sarasehan lintas agama dan keyakinan untuk
dapat saling mengerti satu sama lainnya.
Rangkaian kegiatan adalah sebagai berikut.
.Dharma Śanti. Kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir perayaan Hari Raya Nyepi Śaka 1933, sebagai wahana saling maaf
memaafkan. Acara ini akan mengundang pen
Dharma Wacana dari luar
Propinsi DIY. Kegiatan akan direncanakan akan dilaksanakan di Gedung/Pendopo
seperti: Pendopo Kepatihan Kantor Gubernur Propinsi DIY atau Gedung JEC atau
Gedung Pertemuan lain yang menampung sekitar 2000 Umat Hindu,
Pelaksanaan direncanakan tanggal 12 Maret 2011.
DAMPAK KEGIATAN
Kegiatan
ini diharapkan memberikan dampak positif kepada beberapa pihak antara lain:
1. Malang dapat meningkatkan
kualitas pariwisatanya karena ada kegiatan kesenian dan spiritual relatif baru
berhubungan dengan perayaan Hari Raya Keagamaan.
2. Umat Hindu ikut
berpartisipasi dalam pengembangan kepariwisataan di Malang dan menjaga suasana
kondusif untuk meningkatkan persaudaran dalam perbedaan melalui kegiatan seni
budaya dan spiritual.
3. Hubungan antar umat
beragama meningkat kualitasnya karena pemupukan saling mengerti dan percaya
melalui kegiatan seni lintas agama dan sarasehan.
4. Melalui penggalangan dana
Umat Hindu dapat mengembangkan program kemanusiaan untuk menolong Umat Hindu
dan lainnya yang kurang beruntung kehidupannya.
5. Kegiatan Nyepi berdampak positif tidak saja
secara vertikal tetapi juga positif
secara horizontal sehingga dapat mewujudkan
cita-cita Tri Hita Karana.
VII. PENYELENGGARAAN KEGIATAN
Kegiatan
ini dilaksanakan oleh Panitia Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Khusus untuk kegiatan seni budaya dan spiritual
pelaksanaannya dilakukan oleh Seksi Kesenian, Seksi Dharma Shanti Panitia Nyepi
Tahun Śaka 1938 Maret 2016
Masehi dan diberikan mandat penuh oleh panitia inti untuk membentuk sub-seksi
masing-masing guna memperlancar kegiatan.
DANA
KEGIATAN
Seluruh dana
yang diperlukan untuk kegiatan tersebut di atas direncanakan didapatkan dari:
1. Dana punia dari kegiatan
sarasehan yang diadakan setiap minggu sekali oleh Bapak-bapak di Desa
Sidorahayu Dusun Losari Kec. Wagir berupa uang tunai ataupun dana punia
lainnya.
2. Dana punia dari para
Muda-mudi Desa Losari.
3. Dana punia dari kegiatan
sarasehan yang diadakan setiap minggu sekali oleh Ibu-ibu di Desa Sidorahayu
Dusun Losari Kec. Wagir berupa uang tunai ataupun dana punia lainnya.
4. Donatur dan dana punia umat.
IX.
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum tercantum dalam proposal ini
akan diatur kemudian
X.
PENUTUP
Demikian
proposal Hari Raya Nyepi Tahun Śaka 1938 ini dibuat guna memberi gambaran
mengenai rangkaian upacara hari Raya Nyepi tahun Śaka 1938 dan dana yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan oleh panitia.
Kerja sama dan
partisipasi serta dukungan tulus ikhlas dari berbagai pihak sangat kami
harapkan demi dapat terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan yang tersebut di
atas.
Akhirnya pihak
panitia berharap, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Atas segala kekurangan yang ada, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan
terima kasih atas segala partisipasi dan dukungannya.
Malang, 23 Januari
2016
Hormat kami,
Ketua Umum, Sekretaris Umum,


Mengetahui,
Parisada
Hindu Dharma Indonesia
![]() |
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA HARI RAYA NYEPI TAHUN BARU SAKA
1938 ( 2016 M)
Desa Sidorahayu Dusun Losari Kec. Wagir Kab. Malang
Pelindung
|
:
|
1.
|
|
||
|
|
2.
|
|
||
|
|
|
|
||
Penasehat
|
:
|
1.
|
|||
|
|
2.
|
|
||
|
|
|
|
||
|
|
|
|
||
Ketuan Umum
|
|
|
|||
:
|
|
||||
Ketua I
|
:
|
|
|||
|
:
|
|
|||
Sekretaris umum
|
:
|
|
|||
Sekretaris I
|
:
|
|
|||
|
:
|
|
|||
Staf Sekretaris
|
:
|
|
|||
|
|
|
|||
|
|
|
|||
Bendahara
|
:
|
|
|||
Nomor : 01/PDG/III/2016
Lampiran :1 bendel proposal Kegiatan
Nyepi
Hal :Permohonan dana
Donatur
Kepada
Yth.Bapak/Ibu Donatur
Di
Tempat
Om
Swastyastu,
Atas
asungkerta waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kami umat Hindu Desa Losari
berniat mengadakan
Upacara
rangkaian hari Raya Nyepi. Berkaitan dengan kegiatan yang kami jelaskan dalam
lampiran dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kerelaan dari
Bapak/Ibu untuk turut berpartisipasi membatu kami demi terselenggaranya acara
tersebut.
Adapun
kegiatan Upacara Hari raya Nyepi beserta urutan-urutannya kami lampirkan
dihalaman berikutnya.
Maka
dalam rangka pencarian dana bagi terlaksananya kegiatan sudah kami lampirkan,
kami Mohon kerja sama dari Bapak/Ibu dalam bentuk antara lain:
1. Sumbangan
langsung (uang tunai)
2. Sumbangan
berupa barang
3. Sumbangan
berupa akomodasi
4. Bantuan
berupa perlengkapan panggung/Dekorasi/Sound system dan lai-lain yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu.
Untuk
lebih jelasnya mengenai rencana kegiatan kami ini, bersama surat ini pula kami
sertakan proposal kegiatan keagamaan.
Demikian
surat kami atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan Banyak terima
kasih.
Om
Shanti,Shanti,Shanti Om
Malang, 23 Januari 2016
Ketua Panitia
Bendahara PHDI Dusun Losari

![]() |
|||
![]() |
Mengetahui,
Kepala Desa Sidorahayu
![]() |
LAMPIRAN
II
RENCANA
ANGGARAN PELAKSANAAN
HARI
RAYA NYEPI TAHUN ŚAKA 1938
Disusun berdasarkan kebutuhan biaya dari masing-masing seksi sebagai
berikut:
1. Seksi Yadnya/Upacara
: Rp. 5.000.000,’
2. Seksi Konsumsi : Rp. 4.500.000,’
3. Seksi Perlengkapan/Tempat : Rp.
5.000.000,’
4. Seksi Keamanan : Rp.
300.000,’
5. Seksi Transportasi : Rp.
2.000.000,’
6. Seksi Kesenian : Rp.
1.500.000,’
7.
Seksi Acara : Rp.
2.000.000,’

+
Rp.
20.300.000,’
Langganan:
Postingan (Atom)